Profil Desa Nampudadi

Ketahui informasi secara rinci Desa Nampudadi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Nampudadi

Tentang Kami

Desa Nampudadi, Kecamatan Petanahan, Kebumen, merupakan desa agraris dengan warisan budaya unik. Dikenal dengan tradisi Lawang Kori dan potensi kerajinan anyaman bambu, desa ini terus berupaya mengembangkan ekonomi lokal dan sumber daya manusianya.

  • Warisan Sejarah dan Budaya

    Desa Nampudadi menjadi pusat tradisi "Lawang Kori", sebuah upacara pemindahan pintu pusaka yang memiliki nilai sejarah tinggi dan menjadi simbol kepemimpinan lokal yang kuat.

  • Pusat Kerajinan Anyaman Bambu

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor industri rumah tangga, khususnya kerajinan anyaman bambu yang produknya telah menembus pasar lokal dan regional.

  • Pengembangan Pertanian Terpadu

    Sebagai basis agraris, Nampudadi mengandalkan lahan sawah yang subur untuk tanaman padi, menjadikannya salah satu lumbung pangan di tingkat kecamatan.

Pasang Disini

Terletak di wilayah selatan Kabupaten Kebumen, Desa Nampudadi di Kecamatan Petanahan menjadi contoh nyata perpaduan antara kekayaan warisan budaya dan potensi ekonomi agraris. Desa yang dikenal luas karena tradisi unik "Lawang Kori" ini terus bergerak maju, mengoptimalkan sumber daya alam dan manusianya untuk pembangunan yang berkelanjutan. Dengan pemerintahan desa yang aktif dan masyarakat yang guyub, Nampudadi menunjukkan geliatnya sebagai desa yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga berinovasi untuk masa depan.

Desa ini menjadi bukti bahwa kearifan lokal dapat berjalan beriringan dengan semangat zaman. Potensi utamanya tidak hanya terletak pada hamparan sawah yang hijau, tetapi juga pada keterampilan tangan-tangan warganya yang mahir mengolah bambu menjadi produk bernilai ekonomi. Pemerintah Desa Nampudadi, yang kini dipimpin oleh Kepala Desa Rokhmat, secara proaktif mendorong inisiatif pengembangan, terutama di kalangan generasi muda, untuk memastikan potensi desa terkelola secara maksimal dan dikenal lebih luas.

Geografi dan Demografi Wilayah

Desa Nampudadi secara administratif berada di dalam wilayah Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di bagian selatan Kebumen membuatnya memiliki akses yang cukup strategis, tidak terlalu jauh dari jalur lintas selatan maupun pusat ibu kota kabupaten. Berdasarkan data koordinat, desa ini terletak di sekitar 7°42′48″ Lintang Selatan dan 109°35′40″ Bujur Timur.

Luas wilayah Desa Nampudadi mencakup area persawahan dan permukiman yang saling terintegrasi. Meskipun data BPS terbaru untuk luas spesifik desa belum dirilis secara publik, estimasi wilayahnya menopang kehidupan bagi sekitar 4.300 jiwa penduduk. Dengan jumlah tersebut, tingkat kepadatan penduduk di Desa Nampudadi tergolong medium, memungkinkan ruang hidup yang nyaman dan lahan pertanian yang memadai.

Secara kewilayahan, Desa Nampudadi berbatasan langsung dengan desa-desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Grujugan. Batas di sebelah selatan ialah Samudra Hindia, yang memberikan pengaruh pada iklim dan sebagian kecil mata pencaharian warganya. Di sisi barat, desa ini berbatasan dengan Desa Karangduwur, sementara di sebelah timur berbatasan dengan Desa Kritig. Batas-batas ini tidak hanya bersifat administratif tetapi juga sosial-ekonomi, di mana interaksi antarwarga desa tetangga terjalin erat.

Struktur pemerintahan internal desa terbagi ke dalam lima dusun yang menjadi pusat permukiman warga. Kelima dusun tersebut yaitu Dusun Kradenan, Dusun Kalirau, Dusun Sentul, Dusun Semingkir dan Dusun Kedoya. Pembagian ini membantu mempermudah koordinasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintahan dan Inovasi Pelayanan

Tata kelola pemerintahan di Desa Nampudadi berjalan secara dinamis di bawah kepemimpinan Kepala Desa Rokhmat, yang didukung oleh jajaran perangkat desa, termasuk Sekretaris Desa Paryono. Visi pemerintahan desa saat ini ialah berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan optimalisasi potensi lokal melalui teknologi digital. Salah satu terobosan penting yang dilakukan yakni peluncuran situs web resmi desa. Platform ini tidak hanya berfungsi sebagai media transparansi informasi pemerintahan, tetapi juga sebagai etalase untuk mempromosikan produk unggulan dan potensi wisata desa.

Pemerintah Desa Nampudadi menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya kaum muda. Sebuah inisiatif yang patut dicatat ialah penyelenggaraan pelatihan jurnalistik dan desain grafis bagi para pemuda desa. "Diharapkan para kontributor dapat mengisi konten website desa serta memasarkan produk lokal secara online dengan desain yang menarik," ujar Teguh Rahayu, Kaur Perencanaan Desa Nampudadi, dalam sebuah kesempatan. Pelatihan ini bertujuan agar generasi muda dapat menjadi agen promosi digital, mengangkat profil desa, serta memasarkan produk UMKM secara lebih efektif di dunia maya.

Keterlibatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga menjadi salah satu fokus utama dalam menggerakkan roda perekonomian. Pemerintah desa mendorong BUMDes untuk lebih aktif dalam mengelola unit-unit usaha yang berbasis pada potensi lokal, seperti pengelolaan hasil pertanian dan pemasaran produk kerajinan. Sinergi antara pemerintah desa, BUMDes, dan kelompok masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan kemandirian ekonomi desa. Keputusan dan kebijakan pembangunan desa senantiasa didasarkan pada musyawarah yang melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan tokoh masyarakat, memastikan setiap langkah pembangunan sesuai dengan aspirasi warga.

Potensi Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal

Perekonomian Desa Nampudadi ditopang oleh dua sektor utama: pertanian dan industri rumah tangga. Sebagai desa agraris, sebagian besar lahannya merupakan sawah irigasi yang subur. Para petani di Nampudadi umumnya menanam padi sebagai komoditas utama, menjadikan desa ini salah satu penyangga pangan di Kecamatan Petanahan. Selain padi, beberapa petani juga menanam palawija seperti jagung dan kedelai sebagai tanaman rotasi untuk menjaga kesuburan tanah. Sistem pertanian yang masih memegang teguh kearifan lokal, seperti metode pengairan dan penanaman tradisional, dipadukan dengan penerapan teknologi pertanian modern secara bertahap.

Di luar sektor pertanian, industri rumah tangga menjadi tulang punggung ekonomi yang signifikan. Desa Nampudadi sangat terkenal dengan kerajinan anyaman bambu. Hampir di setiap dusun dapat ditemui para perajin yang terampil mengolah bambu menjadi berbagai macam produk fungsional dan estetis, seperti perabotan rumah tangga, keranjang, hingga hiasan dinding. Keterampilan ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi sumber pendapatan penting bagi banyak keluarga. Produk anyaman bambu dari Nampudadi tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal Kebumen, tetapi juga telah merambah ke kota-kota besar di sekitarnya.

Selain anyaman bambu, terdapat pula potensi kuliner khas yang mulai diangkat, yakni Sagon. Makanan ringan yang terbuat dari campuran kelapa parut, tepung ketan, dan gula ini memiliki cita rasa yang unik dan menjadi salah satu ikon kuliner desa. Pemerintah desa bersama dengan ibu-ibu PKK berupaya untuk mengembangkan produksi Sagon agar memiliki kemasan yang lebih modern dan jangkauan pemasaran yang lebih luas, sehingga dapat menjadi oleh-oleh khas dari Desa Nampudadi. Upaya ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Keunikan Budaya dan Warisan Sejarah Lawang Kori

Salah satu daya tarik utama dan identitas paling kuat dari Desa Nampudadi ialah tradisi "Lawang Kori". Tradisi ini merupakan sebuah upacara adat yang dilaksanakan setiap kali terjadi pergantian kepala desa. Prosesi utamanya ialah memindahkan sebuah pintu pusaka (lawang kori) yang terbuat dari kayu jati berukir kuno dari kediaman kepala desa yang lama ke kediaman kepala desa yang baru terpilih. Lawang Kori bukan sekadar pintu biasa; ia merupakan simbol legitimasi, amanah, dan keberlanjutan kepemimpinan di desa tersebut.

Nilai historis dari Lawang Kori sangat tinggi. Menurut cerita tutur yang berkembang di masyarakat dan didukung oleh beberapa catatan sejarah lokal, Lawang Kori diyakini memiliki kaitan erat dengan sejarah Kerajaan Mataram Islam. Konon, situs di mana pintu ini berasal merupakan lokasi bersejarah yang pernah digunakan untuk penobatan Amangkurat II. Keberadaan artefak ini menjadikan Nampudadi sebagai desa yang memiliki jejak peninggalan sejarah penting di Kabupaten Kebumen. Tradisi pemindahan Lawang Kori sendiri menjadi sebuah pesta rakyat yang meriah, melibatkan seluruh elemen masyarakat dan menampilkan berbagai kesenian lokal.

Di luar tradisi Lawang Kori, kehidupan sosial-budaya masyarakat Nampudadi diwarnai oleh semangat gotong royong dan nilai-nilai keagamaan yang kuat. Berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian rutin dan perayaan hari besar Islam, berjalan semarak dan menjadi perekat hubungan sosial antarwarga. Kelompok-kelompok seni tradisional juga masih eksis, meskipun regenerasi menjadi tantangan tersendiri. Potensi wisata religi yang terkait dengan sejarah Lawang Kori dan situs-situs bersejarah lainnya di desa ini sedang dijajaki oleh pemerintah desa untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai destinasi wisata budaya yang edukatif dan menarik.